ميـــــــــــــــــــحرلا نحمرلا للها
مـــــــــــــــــــــسب
MUKADIMAH
Segala puji bagi
Allah yang Maha mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa
kepada-Nya. Maha memberikan pertolongan kepada hamba yang sedih apabila dia
menyeru-Nya. Maha menghilangkan berbagai kesusahan. Maha memberikan jalan
keluar dari segala bencana. Hati tak akan hidup melainkan dengan mengingat-Nya.
Segala sesuatu tak akan terjadi kecuali dengan izin-Nya. Tiada cara untuk
melepaskan diri dari segala yang dibenci melainkan dengan rahmat-Nya.
Sesuatupun tak akan dapat dijaga melainkan dengan nikmat-Nya. Tak akan digapai
suatu harapan kecuali dengan kemudahan dari-Nya. Tak dapat dicapai suatu
kebahagiaan melainkan dengan menaati-Nya.
sesembahan
orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian, yang Maha menegakkan langit dan
bumi.
Aku pun bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Beliau diutus dengan membawa kitab
yang menjelaskan dan jalan yang lurus. Semoga sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada beliau beserta keluarga dan para sahabatnya.
Amma ba’du:
Berikut ini beberapa
wasiat bermanfaat yang perlu untuk diingatkan kembali bersamaan dengan
timbulnya rasa takut orang-orang pada akhir-akhir ini dari sebuah wabah yang
dikenal dengan virus Corona.
Kita memohon kepada
Allah ‘azza wa jalla agar Dia mengangkat segala marabahaya dan wabah dari kita
dan kaum muslimin seluruhnya dimanapun mereka berada. Semoga Allah menyingkap
kesulitan dan kesempitan tersebut dari kita dan menjaga kita semua sebagaimana
Dia menjaga hamba-hamba-Nya yang saleh. Sesungguhnya Dia Maha Pelindung lagi
Maha berkuasa atasnya.
- 4 -
Wasiat Pertama:
MEMBACA DOA SEBELUM
DATANGNYA BALA’
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اهلل
عَنْهُ قَالَ: سَـمِعْتُ رَسُوْلَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يـَقُوْلُ: مَنْ قَالَ )) بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ َل يَضُرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ
ِف اْلَرْضِ وََل ِف السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (( ثََلثَ مَرَّاتٍ
لَـمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بََلءٍ حََّت يُصِْبحَ، وَمَنْ قَاَلَا حِنيَ يُصِْبحُ ثََلثَ
مَرَّاتٍ لَـمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بََلءٍ حََّت يُـمْسِيَ.
Dari Utsman bin
Affan radhiyaAllahu ‘anhu ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang membaca doa
“Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma’as- mihi syai-un fil-ardhi wa laa
fis-samaa’ wa huwas-samii’ul-‘aliim” (dengan menyebut nama Allah yang dengan
nama-Nya segala sesuatu di langit dan di bumi tak akan membahayakan , dan Dia
Maha mendengar lagi Maha mengetahui ) sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan
tertimpa bala’ yang datang secara
- 5 -
tiba-tiba hingga tiba
waktu pagi. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu pagi sebanyak tiga kali,
maka ia tidak akan tertimpa bala’ yang
datang secara tiba-tiba
hingga tiba waktu sore.” (HR. Abu
Dawud dan yang lain)
Wasiat Kedua:
MEMPERBANYAK DOA
“Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh-Zhaalimiin”
Allah ‘azza wa jalla
berfirman:
وَذَا النـُّوْنِ ِإذْ ذَهَبَ مُغَاضًِبا
ِف الظُّلُمَاتِ أَنْ َل ِإلَهَ ِإَلَّ الظَّالِمِنيَْ )87( فَاسْتَجَبـَْنا نـُنْجِيْ
الْمُؤْمِِننيَْ )88(
فَظَنَّ أَنْ لَنْ نـَقْدِرَ عَلَيْهِ فـََنادَى
أَنْتَ سُبْحَانَكَ ِإنـِّيْ كُنْتُ مِنَ لَهُ وََنَّيـَْناهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ
Dan (ingatlah kisah)
Dzun Nun ( Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa
Kami tidak akan mempersempitnya (dalam perut ikan), maka ia menyeru dalam
keadaan yang sangat gelap:
- 6 -
"Bahwa tidak
ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan
doanya dan menyelamatkannya dari kesedihan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan
orang-orang yang beriman.”
(QS. al-Anbiya’: 87-88)
al-Hafizh Ibnu
Katsir rahimahullah mengatakan di dalam tafsirnya pada firman Allah, “Dan
demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”: “Yakni ketika mereka
berada dalam kesulitan, dan berdoa
kepada Kami seraya
inabah kepada Kami. Khususnya bila mereka menyeru dengan doa tersebut di saat
munculnya bala’.”
Selanjutnya beliau membawakan sebuah
hadis dari Nabi
shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
دَعْوَةُ ذِيْ النـُّوْنِ ِإذْ دَعَا وَهُوَ
ِف بَطْنِ الْـحُوْتِ )) َل ِإلَهَ ِإَلَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ ِإنـِّيْكُنْتُ مِنَ
الظَّالِمِنيَْ (( فَِإنَّهُ لَـمْ يَدْعُ ِبَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ ِف شَيْءٍ قَطُّ ِإَلَّ
اسَْتجَابَ اللَّهُ لَهُ.
- 7 -
“Permohonan Dzun-Nun
tatkala berada di dalam perut ikan ialah “laa ilaaha illaa anta subhaanaka
innii kuntu minazh-zhaalimiin” (Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau,
Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.) Tidaklah
seorang muslim berdoa dengan kalimat ini dalam suatu hajat melainkan Allah
pasti akan mengijabahinya.” (HR. Imam Ahmad & Tirmidzi)
al-‘Allamah Ibnul
Qayyim rahimahullah berkata di kitab al-Fawa-id: “Tak ada cara lebih manjur
untuk menolak berbagai kesulitan dunia melainkan dengan tauhid. Oleh karenanya
doa pada saat kesusahan berisi tauhid. Permohonan Dzun-Nun -dimana tidaklah
seorang dalam kesulitan berdoa dengannya melainkan Allah pasti akan memberikan
kemudahan- tak lain adalah dengan tauhid. Yang menjerumuskan ke dalam kesulitan
besar tak lain adalah kesyirikan. Sedangkan yang menyelamatkan darinya hanyalah
tauhid. Jadi, tauhid tempat makhluk berlindung dan bernaung, benteng dan sumber pertolongan bagi mereka, dengan taufik Allah semata.
- 8 -
Wasiat Ketiga:
MEMOHON PERLINDUNGAN
KEPADA ALLAH
DARI BALA’ YANG
BERAT
عَنْ أَِبْ هُرَيـْرَةَ رَضِيَ اهلل عَنْهُ:
كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يـََتـعَوَّذُ مِنْ جَهْدِ
الَْبَلءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَـمَاتَةِ اْلَعْدَاءِ.
Dari Abu
Hurairah radhiyaAllahu ‘anhu: Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam berlindung dari bala’ yang berat, sebab-sebab kesengsaraan, takdir
yang buruk dan kegembiraan musuh. (HR. Bukhari)
عَنْ أَِبْ هُرَيـْرَةَ رَضِيَ اهلل عَنْهُ:
عَنِ النَِّبِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: تـَعَوَّذُوْا بِاللَّهِ
مِنْ جَهْدِ الَْبَلءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَـمَاتَةِ اْلَعْدَاءِ.
- 9 -
Dari Abu Hurairah
radhiyaAllahu ‘anhu: Dari Nabi
shallallahu alaihi wa
sallam beliau bersabda: “Mohonlah
perlindungan kepada Allah dari
bala’ yang berat,
sebab-sebab kesengsaraan, takdir yang
buruk dan kegembiraan musuh.
(HR. Bukhari)
Wasiat Keempat:
SENANTIASA MEMBACA
DOA KELUAR RUMAH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اهلل عَنْهُ:
أَنَّ النَِّبَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: ِإذَا خَرَجَ الرَّجُلُ
مِنْ بـَيِْتهِ فـَقَالَ )) بِسْمِ اللَّهِ،
تـَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، َل حَوْلَ
وََل قـُوَّةَ ِإَلَّ بِاللَّهِ ((. -قَالَ:-
يـُقَالُ حِينَِئذٍ:
هُدِيْتَ وَكُفِيْتَ وَوُقِيْتَ،
فـََتَتـَنحَّى لَهُ
الشََّياطِنيُْ، فـََيـقُوْلُ لَهُ شَيْطَانٌ
آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ؟
Dari Anas bin Malik
radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang keluar dari
-10-
rumahnya lalu
mengucapkan “Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahi, laa haula wa laa quwwata illaa
billaahi” (dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal hanya kepada Allah, tiada
daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah semata). -Beliau
melanjutkan:- “Maka dikatakan (kepadanya) ketika itu: Engkau telah mendapatkan
petunjuk, diberikan
kecukupan dan penjagaan. Setan-setan pun menjauhinya. Setan yang lain berkata
kepada mereka: “ Bagaimana bisa engkau menyesatkan orang yang telah mendapatkan
petunjuk, kecukupan dan
penjagaan?.” (HR.
Abu Dawud)
Wasiat Kelima:
MOHON KESELAMATAN
KEPADA ALLAH DI
PAGI DAN SORE HARI
عَنِ عَبْدِ اهللِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اهلل
عَنـْهُمَا قَالَ: لَـمْ يَكُنْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَدَعُ هَؤَُلءِ الدَّعَوَاتِ حِنيَْ يُصِْبحُ وَحِنيَْ يُـمْسِيْ )) اللَّهُمَّ ِإنِّـيْ
أَسْأَلُكَ الْعَافَِيةَ ِف الدُّنـَْيا
-11-
وَاْآلخِرَةِ، اللَّهُمَّ ِإِّنْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافَِيةَ ِفْ دِيْـِنـيْ وَدُنـَْيايَ وَأَهْـلِيْ وَمَاِلْ، اللَّهُـمَّ
اسْتـُرْ عَوْرَاتِـيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِـيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْـِنـيْ مِنْ بـَنيِْ
يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَـمِيْنِـيْ، وَعَنْ شِــمَاِلْ، وَمِنْ فـَوْقِـيْ،
وَأَعُـوْذُ بِعَـظَـمَـِتكَ أَنْ أُغْـــتَالَ مِــنْ َتْ تِـيْ ((.
Dari Abdullah bin
Umar radhiyaAllahu ‘anhuma ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
tidak pernah meninggalkan beberapa kalimat doa berikut bila tiba waktu pagi dan
sore, “Allahumma innii as-alukal-‘aafiyah fid-dunyaa wal-aakhiroh. Allahumma
innii as-alukal-‘afwa wal- ‘aafiyah fii diinii wa dunyaayaa wa ahlii wa maalii.
Allahummas-tur ‘aurootii wa aamin rou’aatii. Allahummah-fazhnii min baina
yadayya wa min kholfii, wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fauqii, wa
a’uudzu bi’azhomatika an ughtaala min tahtii,“ (Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon
kepada-Mu
keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah , sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya
Allah,
-12-
tutuplah auratku dan
berilah keamanan pada rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari arah depanku,
belakangku, kananku, kiriku dan dari atasku, dan aku berlindung dengan
keagungan-Mu agar terhindar dari bahaya
secara tiba-tiba
dari arah bawahku).” (HR. Ahmad dan yang lain)
Wasiat Keenam:
MEMPERBANYAK DOA
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اهلل عَنـْهُمَا
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فُِتحَ
لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ فُِتحَتْ لَهُ
أَبـْوَابُ الرَّحْـمَةِ، وَمَا سُِئلَ
اللَّهُ شَيًْئا -يـَعِْن: أَحَبَّ ِإلَيْهِ-مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافَِيةَ.
Dari Ibnu Umar
radhiyaAllahu ‘anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Siapa yang telah dibukakan baginya dari kalian pintu doa maka telah
dibukakan baginya pintu-pintu rahmat. Dan tidaklah Allah dimintai sesuatu
–yakni: yang
-13-
lebih Dia
cintai- daripada dimintai keselamatan.” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
ِإنَّ الدُّعَاءَ يـَنـْفَعُ مِـمَّا نـَزَلَ
وَمـِمَّا لَـمْ يـَنْزِلْ، فـَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ.
“Sesungguhnya doa
dapat memberi manfaat dari sesuatu yang
telah terjadi dan
dari sesuatu yang belum terjadi, maka itu wahai hamba-hamba Allah
hendaklah kalian berdoa.” (HR. Tirmidzi dan yang lain)
Wasiat Ketujuh:
MENGHINDARI
TEMPAT-TEMPAT
TERSEBARNYA WABAH
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ
اهلل عَنـْهُمَا: أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اهلل عَنْهُ خَرَجَ ِإَل الشَّاِم، فـَلَمَّا
كَانَ بِسَرْغَ بـَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّامِ، فَأَخَْبـرَهُ
عَبْدُ الرَّحْـمَنِ بْنُ عَوْفٍ: أَنَّ رَسُوْلَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: ِإذَا سَـمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فََل تـَقْدَمُوْا عَلَيْهِ وَِإذَا وَقَعَ
بِأَرْضٍ وَأَنـْتُمْ بِـهَا فََل َتْرُجُوْا فِرَارًا مِنْهُ.
-14-
Dari Abdullah bin
Amir radhiyaAllahu ‘anhuma, bahwasanya Umar radhiyaAllahu ‘anhu pernah
bepergian menuju Syam. Ketika sampai di daerah Sargh datang kabar kepada
beliau bahwa telah
tersebar wabah di Syam. Kemudian Abdurahman bin Auf radhiyaAllahu ‘anhu
mengabarkan kepada beliau bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Apabila kalian mendengar wabah ada di suatu negeri maka janganlah
kalian mendatanginya, dan apabila wabah tersebut berada di suatu negeri
sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian
keluar untuk
melarikan diri darinya . (HR. Bukhari)
عَنْ أَِبْ هُرَيـْرَةَ رَضِيَ اهلل عَنْهُ:
أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: َل يـُوْرِدُ الْمُمْرِضُ
عَلَى الْمُصِحِّ.
-15-
Dari Abu
Hurairah radhiyaAllahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah pemilik unta yang sakit membawa unta itu
kepada unta yang sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wasiat Kedelapan:
SENANTIASA BERBUAT
KEBAIKAN
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اهلل عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اهللِ صَلَّى اهلل
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صََنائِعُ الْمَعْرُوْفِ
تَقِيْ مَصَارعَِ السُّوْءِ وَاآلْفَاتِ وَالْـهَلَكَاتِ وَأَهْلُ الْمَعْرُوْفِ ِف
الدُّنـَْيا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوْفِ ِف اْآلخِرَةِ.
Dari Anas
radhiyaAllahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah
shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:
“Perbuatan-perbuatan yang baik dapat menghindarkan diri dari kematian
yang buruk, berbagai penyakit dan bencana. Orang yang berbuat kebaikan di dunia
ia akan dibalas dengan kebaikan di akhirat. (HR. Hakim)
-16-
Ibnul Qayyim
rahimahullah mengatakan: “Di antara cara paling manjur dalam memberantas
penyakit ialah dengan: Berbuat kebaikan, berzikir, berdoa, rendah hati,
bersungguh-sungguh dan tulus dalam
memohon kepada Allah
dan bertaubat. Beberapa amalan ini memiliki pengaruh yang lebih besar dalam
menolak berbagai penyakit dan mendapatkan kesembuhan daripada berbagai
obat-obatan alami. Hanya saja, manfaatnya tentu tergantung kepada kesiapan
jiwa, penerimaan dan akidahnya.” (Zadul
Ma’ad)
Wasiat Kesembilan:
MENGERJAKAN SHOLAT
MALAM
عَنْ بَِللٍ رَضِي اهلل عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقَِيامِ
اللَّيْلِ؛ فَِإنَّهُ دَأَبُ الصَّالِـحـِنيَْ قـَبـْلَكُمْ، وَِإنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ
قـُرْبَةٌ ِإَل اللَّهِ، وَمَنـْهَاةٌ عَنِ اْلِْثِ، وَتَكْفِريٌ لِلسَِّّيَئاتِ، وَمَطْرَدَةٌ
لِلدَّاءِ عَنِ الْـجَسَدِ.
-17-
Dari Bilal
radhiyaAllahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Kerjakanlah sholat malam oleh kalian, karena sesungguhnya ia
merupakan kebiasaan orang-orang saleh. Sesungguhnya sholat malam dapat
mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menggugurkan
keburukan-keburukan dan mengusir penyakit
dari tubuh manusia.” (HR. Tirmidzi)
Wasiat Kesepuluh:
MENUTUP TEMPAT
MAKANAN DAN MINUMAN
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اهلل عَنـْهُمَا قَالَ: سَـمِعْتُ
رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يـَقُوْلُ: غَطُّوْا اْلِنَاءَ وَأَوْكُوْا السِّقَاءَ، فَِإنَّ ِف السََّنةِ
لَيـْلَةً يـَنْزِلُ فِيـْهَا وَبَاءٌ، َل يَـمُرُّ بِِإنَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ
أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وكَِاءٌ ِإَلَّ نـَزَلَ فِيْهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ.
-18-
Dari Jabir bin
Abdullah radhiyaAllahu ‘anhuma ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: “Tutuplah wadah makanan dan rapatkanlah bejana
minuman, karena sesungguhnya dalam setahun ada satu malam dimana wabah akan
turun padanya. Tidaklah wabah itu melewati wadah makanan yang tidak ditutup dan
bejana minuman yang tidak dirapatkan melainkan ia akan masuk ke dalamnya. (HR.
Muslim)
Ibnul Qayyim
rahimahullah mengatakan: “Cara seperti ini tidak pernah dibahas di dunia
kedokteran dan ilmu pengetahuan.” (Zadul Ma’ad)
PENUTUP
Setiap muslim wajib
menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah ‘azza wa jalla, mengharap
karunia dan pemberian hanya kepada-Nya. Bertawakal juga hanya kepada-Nya. Sebab
segala urusan hanya berada di tangan-Nya, di bawah pengaturan dan kendali-Nya.
-19-
Dalam menghadapi
berbagai musibah yang menimpa hendaknya ia benar-benar berusaha untuk bersabar
dan mengharap pahala. Sebab Allah ‘aza wa jalla telah menjanjikan pahala yang
melimpah bagi siapa saja yang bersabar dan mengharap pahala. Allah ‘azza wa jalla
berfirman:
ِإنَّـمَا يـُوََّف الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ
بِغَريِْ حِسَابٍ )10(
“Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang
disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. az-Zumar: 10)
Dari Aisyah
radhiyaAllahu ‘anha bahwasanya ia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu
alaihi wa sallam tentang wabah Tha’un, lalu beliau menjawab:
إنَِّهُكَِِانَ عَذَابًا يـَبـْعَِثُهُ
اللَّهٍُعَلَى للْمُؤْمننيَْ، فـَلَيْسَ منْ عَبْد يـَقَعُ صَابِرًا، يـَعْلَمُ أَنَّهُ
لَنْ يُصِيَْبهُ ِإَلَّ مِثْلُ أَجْرِ الشَهِيْدِ.
مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْـمَةً
الطَّاعُوْنُ، فـَيَمْكُثُ ِف بـَلَدِهِ مَا كََتبَ اللَّهُ لَهُ، ِإَلَّ كَانَ لَهُ
-20-
“Sesungguhnya tha’un
itu dahulunya merupakan azab yang Allah kirim kepada hamba-hamba yang Dia
kehendaki. Kemudian Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang
beriman. Maka itu, tidaklah seorang hamba (muslim) berada di suatu negeri yang
tersebar padanya wabah tha’un, lalu ia tetap menetap di sana dengan penuh
kesabaran, ia yakin bahwa tiada ada yang menimpanya kecuali apa yang telah
Allah tetapkan baginya, melainkan baginya pahala seperti orang yang mati
syahid.” (HR. Bukhari)
Aku memohon kepada
Allah ‘azza wa jalla agar memberikan taufik kepada kita semua untuk mengerjakan
apa yang dicintai dan diridhai-Nya, baik berupa amal saleh maupun perkataan
yang baik. Sesungguhnya Dia Maha berfirman yang hak dan memberi petunjuk kepada
jalan yang lurus.
Segala puji bagi
Allah ‘azza wa jalla semata. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau.
No comments:
Post a Comment