Al-Qawa’idul Arba’

1============

Kita akan bersama-sama mempelajari tentang sebuah kitab yang ringkas akan tetapi telah memberikan manfaat yang banyak kepada kaum muslimin yang dikarang oleh seorang Ulama yang lahir pada tahun 1115 hijriah yaitu kurang lebih 300 tahun yang lalu dan beliu meninggal dunia pada tahun 1206 hijriah, beliau adalah Al Imam As Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimi dan kitab yang akan kita pelajari adalah Al-Qawa'idul Arba yang artinya adalah kaidah-kaidah yang empat atau empat kaidah, kitab ini adalah kitab yang ringkas telah banyak diantara Ulama dan para penuntut ilmu yang telah mengambil pelajaran dan mengambil manfaat dari kitab yang mulia ini. Syeikh Muhammad At Tamimi seorang Ulama jazirah Arab beliau lahir pada tahun 1115 dan telah mulai menuntut ilmu semenjak beliau kecil dan beliau mengambil ilmu dari Bapak beliau sendiri demikian pula dari Ulama-Ulama besar di zaman nya diantaranya adalah Syeikh Muhammad Hayah Asindi dan juga yang lain dan telah melakukan banyak perjalanan dalam rangka menuntut ilmu Agama pergi ke daerah-daerah yang ada di Hijaz ini ke kota madinah ke kota mekkah dan mengambil ilmu dari banyak Ulama demikian pula pergi ke Bashrah dan hampir-hampir beliau pergi ke Syam akan tetapi karna satu halangan beliau tidak bisa kesana. Di zaman beliau banyak kerusakan-kerusakan didalam Agama daerah beliau sendiri dan juga daerah-daerah tetangga tersebar yang dinamakan kesyirikan penyembahan terhadap selain ALLAH azza wa jalla diantaranya ada diantara mereka yang mengagung-agung kan kuburan para sahabat Radiyallahu ‘anhum bahkan ada diantara mereka yang mengagung-agung kan pohon yang besar meminta kepadanya meminta manfaat dari pohon tersebut oleh karna itu beliau Rahimahullah selama hidupnya menghabiskan waktu nya untuk berdakwah dan mengajak orang-orang yang ada disekitar beliau baik orang yang awam anak kecil orang yang sudah besar bahkan para petinggi kerajaan tidak lepas dari dakwah beliau dan diantara usaha beliau adalah mengarang beberapa karangan beberapa kitab diantaranya adalah kitab yang akan kita pelajari dan beliau Rahimahullah memiliki banyak karangan yang sangat bermanfaat diantaranya adalah kitabut Tauhid kasyhusysyubhat , Al Usulutsalasah, Fadlul Islam, Usulul Iman, dan juga kitab-kitab yang lain dan kaum muslimin telah banyak mengambil manfaat dari beliau dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 hijriah, semoga ALLAH Subhanahu wata’ala menerima amal ibadah beliau ketaatan beliau dan memberikan manfaat kepada kaum muslimin dari apa yang sudah beliau sampaikan. Kitab ini yaitu Al-Qawa'idul Arba berisi tentang 4 kaidah supaya seseorang bisa memahami apa itu Tauhid mungkin ada diantara kita atau banyak diantara kita sudah mendengar dan pernah mendengar apa itu Tauhid dan apa itu As Syirk dan didalam kitab ini beliau berusaha memberikan pemahaman kepada kita tentang Tauhid dan juga Syirik dengan kalimat-kalimat yang ringkas dan beliau meringkasnya menjadi 4 kaidah.

2===========

Beliau mengatakan Bismillahirrohmanirrohim mengawali kitab Beliau dengan Basmalah mengikuti apa yang ALLAH lakukan didalam Al-Qur’an kArna ALLAH Subhanahu wata’ala memulai kitabNya yaitu Al-Qur’anul KArim dengan Basmalah demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam ketika Beliau mengirim Risalah kepada ke sebahagian pAra penguasa yang ada di jaman Beliau, Beliau memulai Risalah nya memulai surat nya yang isinya adalah dakwah kepada islam kepada tauhid dengan Basmalah diantAranya ketika Beliau shallallahu wasallam mengirim surat kepada herakle Beliau memulai suratnya dengan Basmalah Bismillahirrahmanirrahim dan disini syeikh muhammad at tamimi memulai Risalah Beliau memulai kitab Beliau dengan Basmalah dan Basmalah “bi” disini adalah “ba” Istianah yaitu “ba” yang fungsinya memohon pertolongan, orang yang mengatakan Bismillahirrahmanirrahim maka maknanya aku memohon pertolongan kepada ALLAH Ar Rahman Ar Rahim, orang yang mengucapkan Basmalah maka pada hakekat nya dia telah memohon pertolongan kepada ALLAH Subhanahu wata’ala, ism Artinya adalah Nama, ismillah Artinya adalah nama ALLAH dan sebuah kalimat yang mufrod apabila disandarkan maka ini maknanya adalah umum sehingga makna Bismillah adalah seluruh nama ALLAH jadi bukan hanya satu nama akan tetapi mencakup seluruh nama ALLAH, Bismillah dengan nama ALLAH maksudnya adalah dengan nama-nama ALLAH Subhanahu wa ta’ala krn ALLAH Subhanahu wa ta’ala memiliki Al Asma’ul husna lahul asma’ul husna walillahi asma’ul husna fad’uhu biha, dan ALLAH memiliki nama-nama yang husna maka hendaklah kalian berdoa dengan Nya, orang yang mengatakan Bismillah berarti telah beristianah memohon pertolongan dengan seluruh nama ALLAH Subhanahu wa ta’ala ALLAH adalah kata Lafdzul jalalah diambil dari kata al uluhah yang Artinya al ma’luh yaitu al ma’bud yang disembah dan Lafdzul jalalah adalah nama ALLAH yang paling agung disandarkan Nama-nama yang lain kepada nama ini, seorang mengatakan Ar Rahman adalah diantAra nama ALLAH, Ar Rahim adalah diantAra nama ALLAH, al Aziz adalah diantAra nama ALLAH, Nama-nama yang lain kembali nya kepada lafdul jalalah ini yang Artinya adalah al ma’bud al ma’luh yang disembah, Ar Rahman adalah salah satu diantAra Nama-nama ALLAH yang berasal dAri Ar rahmah yang Artinya adalah yang maha penyayang Ar Rahim juga demikian berasal dari Ar rahmah yang Artinya adalah maha penyayang, dan perbedaan antara Ar Rahman dan Ar Rahim disebutkan para ulama diantaranya bahwasanya Ar Rahman ini adalah ALLAH maha penyayang dan kasih sayang disini mencakup seluruh makhluk mukmin maupun yang kafir baik yang taat kepada ALLAH maupun yang berbuat maksiat kepada ALLAH Subhanahu wa ta’ala semuanya mendapatkan rahmat dari ALLAH, orang kafir meskipun dia adalah orang kafir mendapatkan rezeki dari ALLAH Subhanahu wa ta’ala mendapatkan makanan mendapatkan minuman diberikan kesempatan hidup dan ini adalah bagian dari rahmat ALLAH Subhanahu wa ta’ala, adapun Ar Rahim maka rahmatnya disini adalah diberikan untuk Orang-orang beriman tidak diberikan kepada Orang-orang kafir dan diantara rahmat yang ALLAH berikan kepada orang yang beriman adalah iman itu sendiri hidayah kepada agama islam dibuka hatinya untuk beriman dan percaya kepada ALLAH kepada rasulNya kepada malaikat-malaikat kepada kitab-kitab kepada takdir dan ini adalah bagian dari rahmat ALLAH Subhanahu wata’ala yang ALLAH khususkan untuk Orang-orang yang beriman wakana bilmu’minina rahima dan ALLAH Subhanahu wata’ala adalah Dzat yang maha penyayang kepada Orang-orang yang beriman.

3============

Beliau mengatakan as alullahal karim rabbal arsyil adzim ayyatawallaka fiddun ya wal akhirah, beliau mengatakan aku berdoa kepada ALLAH al karim yang maha pemurah rabbal arsyil adzim rabb yang memiliki yang menguasai arsy yang besar supaya ALLAH Subhanahu wata’ala menjagamu didunia dan juga di akhirat setelah beliau mengucapkan basmalah beliau mendoakan untuk kita setiap yang membaca kitab beliau dengan beberapa doa diantaranya adalah ayyatawallaka fiddun ya wal akhirah supaya ALLAH Subhanahu wata’ala menjagamu menolongmu didunia maupun diakhirat dan ini adalah adab yang sangat baik seorang yang mengajari orang lain mendoakan murid nya dengan doa2 yang baik dan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam didalam alquran diperintahkan oleh ALLAH Subhanahu wata’ala untuk mendoakan orang lain mendoakan para sahabat radhiyallahu ‘anhum sebagaimana firman ALLAH Subhanahu wata’ala washalli alayhim innashalatakasanullahum dan hendaklah engkau wahai muhammad mendoakan mereka karena sesungguh nya doa yang engkau panjatkan yang engkau tujukan yang engkau berikan kepada mereka ini adalah sakanullahum memberikan ketenangan kepada mereka doa nya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam doa yang berupa kebaikan untuk para sahabat beliau menjadikan ketenangan didalam hati para sahabat radhiyallahu anhum oleh karna itu disini beliau rahimahullah mendoakan kepada setiap yang mendengar dan mendoakan kepada setiap yang mebaca kitab beliau ini supaya ALLAH Subhanahu wata’ala menolong menjaga dunia dan akhirat dan ini adalah doa yang agung seseorang di jaga didunia baik agamanya maupun dunianya dijaga dari musibah dijaga dari kecelakaan demikian pula didalam agamanya dijaga dari kesesatan dari kerancuan-kerancuan dari keraguan-keraguan dan dijaga diakhirat semenjak seseorang meninggal dunia dijaga dari adzab kubur dijaga dari kegagalan didalam menjawab pertanyaan malaikat dijaga ketika dibangkitkan oleh ALLAH Subhanahu wata’ala ketika manusia dalam keadaan takut menghadapi dan melihat kejadian2 besar pada hari kiamat dijaga oleh ALLAH Subhanahu wata’ala dari ketakutan tersebut dan seterusnya dijaga ketika melewati ash shirath dijaga dari neraka maka ini adalah doa yang sangat agung beliau mengatakan ayyatawallaka fiddun ya wal akhirah.

4==============

Beliau mengatakan wa ayyaj’alaka mubarakan ‘ainama kunta dan semoga ALLAH subhanahu wata’ala menjadikan engkau wahai pembaca wahai pendengar mubarakan menjadi orang yang berbarokah dimanapun engkau berada dan ini juga doa yang sangat agung beliau mendoakan untuk kita supaya kita menjadi orang yang berbarokah artinya berbarokah adalah banyak kebaikan bisa memberikan manfaat memiliki banyak kebaikan dan kebaikan tersebut langgeng dan terus menerus bersama kita dan orang yang berbarokah maka ini adalah orang yang banyak kebaikan nya memberikan kebaikan tersebut kepada dirisendiri maupun kepada orang lain ketika dia memiliki ilmu dan dia adalah orang yang berbarokah manfaat ilmu yang dia miliki untuk dirisendiri maupun orang lain ketika ALLAH subhanahu wata’ala memberikan keluasan didalam masalah rezeki bermanfaat rezekit tersebut untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada disekitar nya apabila ia seorang penguasa seorang pejabat bermanfaat jabatannya kekuasaan nya untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada disekitarnya dia memiliki kebaikan yang banyak dan kebaikan tersebut adalah kebaikan yang langgeng beliau mengatakan wa ayyaj’alaka mubarakan ‘ainama kunta dan semoga ALLAH subhanahu wata’ala menjadikan engkau berbarokah dimanapun engkau berada baik didalam rumah ketika keluar rumah baik ketika bersama keluarga maupun bersama orang lain baik bersama bawahan nya maupun dengan teman-temannya menjadikan sesorang menjadi orang yang berbarokah tidak ada orang yang duduk dengan nya atau dekat dengannya kecuali dia mengambil faedah dari dirinya wa ayyaj’alaka mubarakan ‘ainama kunta kemudian beliau mengatakan wa ayyaj’alaka mimman idza u’tiya syaqar dan semoga ALLAH subhanahu wata’ala menjadikan engkau termasuk orang yang apabila diberi maka dia bersyukur wa idza ubtuliya shabar dan apabila diberikan ujian menjadi orang yang bersabar wa idza aznaba istagfara dan apabila dia berdosa maka dia beristigfar fa innaha ulaiatstsalats un wanussa’adah karna sesungguh nya tiga perkara ini adalah termasuk tanda-tanda kebahagiaan ini adalah doa yang lain yang beliau panjatkan kepada ALLAH untuk kita beliau berdoa supaya kita termasuk orang yang apabila diberi bersyukur kepada ALLAH subhanahu wata’ala diberikan kenikmatan diberikan karunia sekecil apapun kenikmatan tersebut beliau berdoa kepada ALLAH supaya kita termasuk orang yang bersyukur apabila diberikan oleh ALLAH subhanahu wata’ala dan beliau berdoa supaya apabila kita terkena musibah maka kita termasuk orang yang bersabar dan apabila kita berdosa atau melakukan maksiat kepada ALLAH melakukan dosa maka kita termasuk orang yang beristigfar kepada ALLAH subhanahu wata’ala beliau menyebutkan 3 perkara dan tidak terlepas keadaan kita dari salahsatu diantara 3 perkara ini seorang manusia dalam kehidupan nya terkadang mendapatkan kenikmatan maka kewajiban dia saat itu adalah bersyukur kepada ALLAH subhanahu wata’ala seorang yang tidak bersyukur maka cepat atau lambat ALLAH subhanahu wata’ala akan mengambil kenikmatan tersebut tapi orang yang bersyukur kepada ALLAH subhanahu wata’ala maka ALLAH subhanahu wata’ala menambah kenikmatan diatas kenikmatan la insyaqartum la azidan nakum wa la inkafartum inna adzabilasyadid apabila engaku bersyukur mengakui bahwasanya kenikmatan ini dari ALLAH bersyukur dengan lisan nya menggunakan kenikmatan ini didalam perkara yang diridhoi oleh ALLAH subhanahu wata’ala maka ALLAH menjanjikan akan menambah kenikmatan tersebut ditambah kenikmatan diatas kenikmatan wa la inkafartum dan apbila engkau kufur kepada ALLAH mendapatkan kenikmatan akan tetapi mengingkari bahwasanya itu dari ALLAH subhanahu wata’ala menganggap bahwasanya kenikmatan itu berasal dari dirinya dari ilmu yang dia miliki dari usaha yang dia kerjakan lupa bahwasanya ALLAH subhanahu wata’ala yang telah memberikan kenikmatan tersebut dan memudah kan dia untuk mendapatkan kenikmatan tersebut wa la inkafartum apabila engkau kufur kepada ALLAH subhanahu wata’ala maka ketahuilah bahwasanya adzab ALLAH subhanahu wata’ala adalah adzab yang sangat pedih ini adalah akibat dari orang yang kufur kepada ALLAH subhanahu wata’ala seorang ketika diberikan ALLAH subhanahu wata’ala kenikmatan maka kewajiban dia adalah bersyukur kepada ALLAH subhanahu wata’ala dan apabila mendapatkan musibah maka hendaklah dia bersabar kepada ALLAH subhanahu wata’ala seserorang tidak lepas didalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan dan terkadang dia mendapatkan musibah maka kewajiban dia ketika mendapatkan musibah adalah bersabar beriman bahwasanya ini semua adalah takdir dari ALLAH subhanahu wata’ala sudah ditulis oleh ALLAH subhanahu wata’ala bahkan sudah sejak lama 50 ribu tahun sebelum diciptakan langit dan bumi, langit dan bumi telah diciptakan oleh ALLAH subhanahu wata’ala dalam waktu yang sudah cukup lama dan ditulisnya takdir sebelum diciptakan langit dan bumi 50 ribu tahun telah ditulis oleh ALLAH subhanahu wata’ala kenikmatan yang akan diterima seseorang umurnya rezekinya termasuk diantaranya adalah musibah dan tidak mungkin apa yang sudah ditulis oleh ALLAH subhanahu wata’ala luput dari seseorang oleh karna itu seseorang ketika ditimpa musibah baik didalam dirinya hartanya keluarganya ataupun yang lain maka hendaklah ia ingat dan beriman bahwasanya ini semua sudah ditulis oleh ALLAH subhanahu wata’ala dan harus terjadi dan barangsiapa yang beriman kepada ALLAH beriman dengan takdir dan mengetahui bahwasanya ini adalah termasuk takdir ALLAH subhanahu wata’ala ketika terjadi musibah maka ALLAH subhanahu wata’ala akan memberikah hidayah memberikan hidayah kepada hatinya memberikan ketenangan didalam menghadapi musibah tersebut bagaimanapun besar musibah tersebut wamayyu’min billahi yahdi qalbah dan barangsiapa yang beriman kepada ALLAH maka ALLAH subhanahu wata’ala akan memberikan hidayah memberikan petunjuk kepada hatinya.

5==============

Beliau mengatakan wa idza ajnaba astagfar dan apabila dia berdosa maka dia ber istigfar, beristigfar kepada ALLAH memohon ampun kepada ALLAH Subhanahu wata’ala atas dosa yang telah dilakukan dan makna istigfar mengandung 2 perkara yang pertama adalah memohon kepada ALLAH supaya ditutupi dosa tersebut karna istagfara berasal dari kata gafara yang artinya adalah menutupi ketika seseorang mengatakan astagfirullah bearti dia telah memohon kepada ALLAH supaya ALLAH Subhanahu wata’ala menutupi dosanya ditutupi kemaksiatan yang dia lakukan dari mata manusia sehingga tidak dikatahui sehingga tidak terbongkar kemasksiatan tersebut seorang yang mengatakan astagfirullah maka dia telah memohon kepada ALLAH supaya dosanya ditutupi oleh ALLAH Subhanahu wata’ala, kemudian yang kedua makna istigfar adalah memohon supaya dosanya dihapus sehingga dosa yang sudah ditulis oleh ALLAH Subhanahu wata’ala meminta supaya catatan tersebut dihapus dari catatan amal nya sehingga kelak dihari kiamat tidak akan di adzab oleh ALLAH Subhanahu wata’ala dengan sebab dosanya fa innaha ulai atstsalats unwanusa’adah krn sesungguh nya 3 perkara ini adalah alamat atau ciri2 dari kebahagian orang yang adalah orang yang apabila diberi bersyukur dan apabila mendapatkan musibah dia bersabar dan apabila dia berdosa dia beristigfar kepada ALLAH Subhanahu wata’ala kemudian beliau mengatakan I’lam arsyadakallahu lithoatih ketahuilah semoga ALLAH Subhanahu wata’ala memberikan petunjuk kepadamu kepada ketaatan beliau semoga ALLAH merahmati beliau kembali mendoakan kepada kita supaya ALLAH Subhanahu wata’ala memberikan petunjuk kepada kita kepada ketaatan yaitu mengilmui kebenaran dan mengamalkan kebenaran tersebut.

6==============

Kemudian beliau mengatakan annal hanifiyata millata Ibrahim anta’budallaha wahdahu mukhlishallahuddin ketahuilah kata beliau wahai pembaca wahai pendengar bawhasanya alhanifiyah Agamanya Nabi Ibrahim adalah engkau menyembah ALLAH semata mengikhlaskan untuknya Agama ini beliau ingin memberikan pengertian kepada kita tentang makna alhanifiyah yaitu Agamanya Nabi Ibrahim kenapa demikian karna didalam Al quran ALLAH Subhanahu wata’ala menyebutkan tentang millah nya Ibrahim dan ALLAH Subhanahu wata’ala telah mewajibkan semua manusia baik orang yahudi orang nasrani kaum muslimin untuk mengikuti millah nya Nabi Ibrahim alayhissalam mengikuti Agamanya Nabi Ibrahim karna millah maknya adalah Agama ALLAH Subhanahu wata’ala berfirman tsumma auhayna ilayka anittabi’ millata ibrahima hanifa wama kana minal musyrikin kemudian kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad anittabi’ millata ibrahima hanifa supaya engkau mengikuti millah nya Nabi Ibrahim yang hanif ALLAH subahanahu wata’ala telah mewahyukan kepada rasulullah shallallahu alayhissalam dan diantara wahyunya adalah supaya beliau mengikuti millah nya Nabi Ibrahim, orang-orang yahudi dan nasrani mengatakan wa qalu kuunu hudan aunashara tahtadu qul bal millata ibrahima hanifa orang-orang yahudi mendakwahi orang lain supaya ikut masuk didalam Agamanya kuunu hudan aunashara tahtadu hendaklah kalian menjadi orang yahudi atau menjadi orang nasrani niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk kemudian ALLAH mengatakan qul bal millata ibrahima hanifa katakanlah wahai muhammad justru atau bahkan kami mengikuti millah nya nabi Ibrahim yang hanif menunjukkan kepada kita bahwasanya kita diperintahkan untuk mengikuti millah nya Nabi Ibrahim yang dinamakan dengan Al Hanifiyah, Al hanifiya berasal dari al hanif yang artinya adalah mustaqim yang artinya adalah lurus artinya Agama Al hanifiyah adalah Agama yang lurus hanya kepada ALLAH Subhanahu wata’ala berpaling dari selain ALLAH Subhanahu wata’ala beliau mengatakan anta’budallaha wahdahu mukhlishallahuddin yang dimaksud dengan millah nya Ibrahim yang kita diperintahkan untuk mengikuti millah ini adalah engkau beribadah kepada ALLAH wahdahu hanya kepada ALLAH Subhanahu wata’ala mukhlishallahuddin mengikhlaskan Agama ini hanya untuk ALLAH Subhanahu wata’ala tidak ada yang lain jadi kita diperintahkan untuk mengikuti millah nya Nabi Ibrahim artinya menjadi orang yang hanya mengikhlaskan ibadah kepada ALLAH Subhanahu wata’ala tidak menyerahkan setitik pun sedikitpun dari ibadah-ibadah yang diridhoi oleh ALLAH Subhanahu wata’ala kepada selain ALLAH Subhanahu wata’ala siapapun dia baik itu orang yang agung orang yang rendah seorang Nabi seorang Malaikat seorang wali selain ALLAH adalah makhluk dan ibadah adalah hak istimewa hanya untuk ALLAH Subhanahu wata’ala kemudian beliau mengatakan wa bidzalik amarallahu jami’annas wa khalaqahumlah dan dengan hal ini pula ALLAH Subhanahu wata’ala memerintahkan manusia dengan ibadah ini yaitu dengan mengesakan ALLAH Subhanahu wata’ala didalam ibadah ini ALLAH Subhanahu wata’ala memerintahkan manusia sebagaimana firman ALLAH Subhanahu wata’ala yaa ayyuhannas u’budu rabbanalladzi khalaqakum wal ladzi na min qablikum la’allakum tattaqum wahai manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa ini adalah perintah pertama didalam Al Qur’an yang disebutkan didalam surat al baqarah perintah pertama didalam Al Qur’an yang ALLAH sebutkan adalah perintah untuk bertauhid menyembah ALLAH semata menyerahkan ibadah hanya kepada ALLAH semata yaa ayyuhannas u’budu rabbakum wahai manusia hendaklah kalian menyembah kepada Rabb kalian siapa Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian Dialah Rabb yang berhak untuk disembah, kemudian beliau mengatakan wa khalaqahum laha dan ALLAH Subhanahu wata’ala telah menciptakan mereka untuk ibadah ini manusia dan juga jin diciptakan oleh ALLAH Subhanahu wata’ala dengan maksud bukan diciptakan begitu saja tampa ada maksud tampa ada hikmah ALLAH Subhanahu wata’ala telah menyebutkan didalam Al Qur’an tentang hikmah nya, kama qala ta’ala sebagaimana firman ALLAH Subhanahu wata’ala wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun dan tidaklah aku ciptakan jin dan juga manusia kecuali untuk beribadah kepadaku ini adalah hikmah diciptakan nya jin dan juga manusia tidak lain dan tidak bukan kecuali beribadah kepada ALLAH Subhanahu wata’ala.

7============

Kemudian beliau mengatakan fa idza ‘arafta annallaha khalaqaka li’ibadatihi fa’lam annal ‘ibadatalatu sam’ibadatan illa ma’a tauhid beliau mengatakan apabila engkau wahai pembaca wahai pendengar mengetahui bahwasanya ALLAH menciptakan dirimu untuk berIbadah kepadaNya fa’lam maka ketahuilah kata beliau bahwasanya Ibadah tidak dinamakan Ibadah kecuali dengan tauhid seseorang tidak dinamakan berIbadah kepada ALLAH kecuali apabila dia mentauhidkan ALLAH mengesakan ALLAH didalam Ibadah tersebut apabila seseorang mengaku berIbadah kepada ALLAH tetapi dia tidak mengesakan ALLAH didalam Ibadah tersebut artinya selain dia berIbadah kepada ALLAH dia juga menyerahkan sebagian Ibadah kepada selain ALLAH azza wa jalla maka ini tidak dinamakan dengan Ibadah oleh karna itu beliau mengatakan Ibadah dinamakan Ibadah apabila kita bertauhid hanya mengesakan ALLAH didalam berIbadah kemudian beliau mengatakan kama anna sholata laa tusamma sholatan illa ma’a thaharah sebagaimana sholat tidak dinamakan sholat kecuali apabila ada thaharah ada bersuci apabila seseorang misalnya melakukan sholat rukuk sujud berdiri tetapi dia tidak melakukan thaharah apakah ini dinamakan sholat? Secara dhahir orang menyangka bahwasanya dia sholat tapi karna tidak melakukan thaharah tidak bersuci melakukan sholat tersebut dalam keadaan tidak suci maka ini tidak dinamakan dengan sholat laa yak balullah sholata ahadikum idza ahdatsa hatta yatawadhdha’ ALLAH Subhanahu wata’ala tidak menerima sholat salah diantara kalian apabila dia berhadast sampai dia berwudhu berthaharah adalah termasuk syarat sah nya sholat orang yang sholat tampa berthaharah maka tidak dinamakan melakukan sholat ini adalah perumpamaan yang beliau bawakan untuk kita supaya kita mudah memahami ucapan beliau demikian pula Ibadah apabila seseorang tidak bertauhid didalam Ibadah tersebut maka ini tidak dinamakan Ibadah kepada ALLAH Subhanahu wata’ala sebagaimana sholat apabila tidak berthaharah tidak bersuci maka tidak dinamakan dengan sholat kemudian beliau mengatakan fa idza dakhala syirqu fil ‘Ibadah fasadat maka apabila kesyirikan masuk kedalam sebuah Ibadah, Ibadah tersebut akan menjadi rusak kal hadatsi idza dakhala thaharah sebagaimana hadats kecil maupun besar apabila masuk didalam thaharah maka akan merusak thaharah tersebut orang yang dalam keadaan suci apabila ada hadats baik yang kecil maupun yang besar maka kesucian dia menjadi rusak, syirik apabila masuk didalam Ibadah seseorang Ibadah tersebut akan menjadi rusak akan menjadi gugur kaama qala ta’ala sebagaimana firman ALLAH Subhanahu wata’ala maa kana lilmusyrikina ayyakmuru masajidallah syahidina ‘ala anfusihim bil kufur ula ika habitat a’maluhum wa finnari khalidun tidaklah orang-orang Musyrikin mereka memakmurkan masjid-masjid ALLAH dalam keadaan mereka bersaksi bahwasanya mereka adalah orang-orang yang kafir merekalah orang-orang yang gugur dan terhapus amalan-amalan mereka dan mereka akan kekal didalam neraka orang-orang Musyrikin quraiys yang ada dijaman Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam mengaku bahwasanya mereka memakmurkan masjidil haram memakmurkan ka’bah menghormati orang-orang yang datang kesana memberikan minum kepada jamaah haji yang datang kesana ini adalah pengakuan orang-orang Musyrikin ALLAH mengatakan tidaklah orang-orang Musyrikin mereka yang memakmurkan masjid-masjid ALLAH sedangkan mereka bersaksi atas diri mereka sendiri bahwasanya mereka adalah orang-orang yang kufur dan ALLAH mengabarkan bahwasanya amalan-amalan yang mereka lakukan adalah amalan-amalan yang batal yang terhapus ula ika habitat a’maluhum wa finnari hum kholidun mereka adalah orang-orang yang batal amalan-amalannya dan mereka kekal didalam neraka kenapa batal padahal mereka melakukan amalan yang besar memberikan penghormatan kepada orang yang datang untuk berIbadah kesana krn Ibadah haji ini sudah ada semenjak zaman dahulu bahkan sebelum datangnya islam yang dibawa oleh rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam Ibadah haji ini adalah termasuk peninggalan dari Nabi Ibrahim alayhissalam yang merupakan nenek moyang orang-orang quraiys itu sendiri meskipun sudah dirubah caranya oleh orang-orang quraiys jadi mereka mengaku memakmurkan masjid2 ALLAH akan tetapi mereka adalah orang-orang yang kufur sehingga ALLAH batalkan amalan-amalan mereka menunjukkan bahwasanya kesyirikan kekufuran ini bisa membatalkan amalan sebagaimana hadast ini bisa membatalkan thaharah seseorang.


8=======

Beliau mengatakan fa idza ‘arafta anna syirka idza khalathal ibadah absadaha wa ahbatal amala wa shara sharashahibuhu minal khalidina finnar ‘arafta anna hamma ma’alayk ma’rifatu dzalik kalau engkau sudah tahu bahwasanya syirik apabila bercampur dengan ibadah maka akan merusak ibadah tersebut dan akan membatalkan amalan dan menjadikan pemiliknya termasuk orang-orang yang kekal didalam neraka beliau mengatakan maka engkau tahu sekarang bahwasanya perkara yang paling wajib engkau lakukan adalah mengetahui apa itu syirik kalau kita sudah mengetahui tentang bahaya syirik dan demikian bahayanya sampai membatalkan amalan orang yang melakukan amalan sebesar apapun apabila dia melakukan kesyirikan asy syirkul akbar maka ini bisa membatalkan amalan dia dari awal sampai akhir seandai nya seseorang beribadah semenjak dia balig sholat nya puasanya bershodaqoh bersilaturrahim kemudian ketika dia berumur 50 tahun melakukan sebuah syirik besar maka amalan yang dia sudah kumpulkan sedikit demi sedikit meskipun sebesar gunung seluas lautan maka akan dihapuskan oleh ALLAH subhanahu wata’ala menjadi debu yang berterbangan tidak dianggap oleh ALLAH subhanahu wata’ala sebagaimana firman ALLAH la in asyrakta layahbathanna ‘amaluk seandainya engkau berbuat syirik niscaya akan batal seluruh amalan mu wa latakuunanna minal khaasiriin dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang merugi, bagaimana selama puluhan tahun dengan capek yang sangat dengan lelah yang sangat kemudian dibatalkan amalan tersebut dengan sebuah syirik besar dan ini adalah sebuah bahaya, bahaya yang besar bagi seorang muslim didalam agamanya, kemudian beliau mengatakan wa sharashahibuhu minal khalidina finnar dan orang yang berbuat syirik bahayanya adalah apabila dia meninggal dunia maka ia termasuk orang yang kekal didalam neraka sekejap didalam neraka adalah musibah bagaimana seseorang kekal didalam neraka dan tidak keluar dari neraka tersebut syirik ini adalah perkara yang sangat bahaya oleh karna itu beliau mengatakan sekarang engkau tahu bahwasanya perkara yang paling penting yang hendaklah engkau pelajari adalah tentang mengetahui apa itu kesyirikan la’al lallah ayyukhal lishoka minhadzisy syabka wahiya syirkubillah semoga ALLAH subhanahu wata’ala kata beliau melepaskan dirimu dari jaringan ini wahiya asyirkubillah yaitu kesyirikan kepada ALLAH wa dzalika bima’rifati arba iqawa’ida dzakarahallah ta’ala fikitabih dan untuk mengetahui apa itu kesyirikan maka caranya adalah dengan mengetahui empat kaidah yang disebutkan oleh ALLAH subhanahu wata’ala didalam Alquran kemudian setelah itu beliau menyebutkan empat kaidah yang insyaa ALLAH akan kita pelajari satu persatu.

No comments:

Post a Comment